Terima kasih atas dukungannya terhadap kami sebagai calon pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta dari JALUR INDEPENDEN.
JALUR INDEPENDEN adalah maju ke Pemilihan Gubernur DKI tidak dengan menggunakan dukungan PARTAI POLITIK, melainkan dengan dukungan Rakyat DKI secara langsung yang diwujudkan dalam pengumpulan fotocopy KTP dan mengisi serta menanda-tangani formulir dukungan yang sudah disiapkan formatnya oleh KPUD.
Kami siap maju karena berdasarkan survey terakhir, Rakyat Jakarta lebih memilih calon Independen daripada calon dari Parpol.
Karena Rakyat Jakarta tahu bahwa hanya Pemimpin Independen yang bisa memimpin Jakarta dengan:
- SIDIK: jujur, memiliki integritas
- AMANAH: bisa dipercaya, tidak berkhianat kepada rakyat, tidak KKN
- TABLIGH: komunikatif, tidak takut dialog dengan rakyat, dan,
- FATHONAH: cerdas, dapat mengayomi semua pihak.
Mengapa?
Karena Pemimpin Independen yang tidak berhutang budi kepada siapapun kecuali kepada Rakyat Jakarta saja yang bisa melaksanakan kepemimpinan dengan 4 cara diatas.
Bantu kami segera untuk mengumpulkan 407.000+ fotocopy KTP sebagai syarat untuk maju ke Pilkada DKI Jakarta.
Ini adalah 4% dari jumlah penduduk Jakarta. Suatu jumlah yang luar biasa banyaknya yang dipersyaratkan UU Pilkada Jalur Independen, yang hanya dengan bantuan segenap Rakyat Jakarta sejumlah besar fotocopy KTP bisa segera terkumpul.
Batas waktu pengumpulan KTP adalah 12 Februari 2012.
Kirim sebanyak-banyaknya fotocopy KTP DKI Jakarta dari keluarga, seisirumah, kerabat, sahabat, tetangga, kawan di lingkungan pekerjaan, organisasi, kegiatan keagamaan, dll.
Kemudian isi formulir yang bisa diupload di:
FORMULIR PENDUKUNGAN CALON INDEPENDEN
Satu lembar formulir bisa untuk diisi 5 KTP. Formulir bisa di print atau difotocopy sebanyak-banyaknya.
Masukkan semuanya kedalam satu amplop dan kirimkan via pos, kurir, atau diantar sendiri ke alamat yang ada didalam formulir.
Semoga Jakarta bisa jauh lebih baik.
Salam,
Abang Ramelan
Akang Teddy
Pemimpin Independen tidak berhutang budi kepada siapapun kecuali kepada Rakyat Jakarta.